Gunungkidul (PPDQWI) – Kabar menggembirakan menyeruak di kalangan civitas academica Pondok Pesantren Darul Qur’an Wal Irsyad saat Ishmet Muhibb Muhammad memenangkan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat Nasional tahun 2019 di Manado, Sulawesi Utara, 16-21 September 2019. Ishmet, begitu santri ini akrab disapa, berhasil meraih medali perak di KSM Nasional 2019 dalam Cabang Lomba IPS Terintegrasi jenjang MTs setelah berhasil berkompetisi dengan 34 peserta lainnya dari seluruh Indonesia. Ishmet yang juga tercatat sebagai siswa Kelas 9 di MTs Darul Quran memang didapuk mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta setelah berhasil menjadi Juara 1 di ajang KSM tingkat DIY pada 15 Agustus 2019 yang lalu.

Bukan kali ini saja Ishmet berhasil meraih prestasi di tingkat Nasional. Sebelumnya pada tahun 2017, Ia berhasil meraih juara 2 lomba Cerdas Cermat Diniyah (CCD) ajang Pekan Olahraga dan Seni Antar Diniyah (PORSADIN) tingkat Nasional di Pasuruan, Jawa Timur. Bulan Nopember mendatang Ishmet juga akan mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta dalam ajang Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren Tingkat Nasional (POSPENAS) yang diselenggarakan di Propinsi Jawa Barat. Ishmet bisa meraih banyak prestasi cemerlang seperti ini, karena semua orang tahu bahwa ia sangatlah doyan menghabiskan waktu luangnya untuk buku. Apapun bacaannya, berapa jumlah halamannya dan setebal apapun bukunya, pasti akan ludes dengan cepat olehnya.

Atas prestasinya itu, Ishmet mengaku bangga dan berterima kasih atas doa dan dukungan yang diberikan kepadanya selama ini. Walaupun dengan persiapan kurang dari satu bulan, Ishmet mampu mengejar ketertinggalan materi-materi pelajarannya dengan cepat. “Pertama saya ucapkan syukur kepada Allah SWT, kemudian terimakasih kepada para guru pembimbing terutama ibu Esti Wuryani, ibu Esti Rahayu sehingga saya bisa mengejar ketertinggalan materi dengan lebih cepat, dan yang terakhir terimakasih kepada Abi dan Umi yang selalu mendukung saya hingga bisa seperti ini” kata Ishmet.

Sementara itu, kepala MTs Darul Quran, Imron Rosidi sangat bersyukur karena bisa meraih prestasi dalam KSM Nasional tahun ini. “Alhamdulillah, kita bisa konsisten meraih medali dalam KSM Nasional yang mana pada tahun 2015 kita meraih medali emas di Palembang, Sumatera Selatan”. Ujarnya. Ishmet yang sejak kecil telah berhasil mengkhatamkan hafalan al-Quran 30 juz dan sedang menghafal kitab Alfiyah ibnu Malik ini bisa menjadi teladan teman-temannya untuk bisa meraih prestasi yang lainnya. “Semoga ini menjadikan semangat kepada santri-santri lainnya untuk juga bisa berprestasi dibidang apapun, apalagi bisa menjuari di tingkat Nasional.” pungkasnya.

Kontingen Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri dalam ajang KSM tahun 2019 ini berhasil memboyong 6 medali. Diantaranya 1 medali emas yang diperoleh Tsaqifa Zuayra Emery Bagus dari MTs Mu’allimaat Muhammadiyah pada mapel IPA Terintegrasi, 1 medali perak berhasil diraih Ishmet Muhib Muhammad dari MTs Darul Quran pada mapel IPS Terintegrasi dan 4 medali perunggu berhasil diboyong Arkana Azalia Taufiq dari MIN 3 Bantul pada mapel Sains IPA Terintegrasi, Riza Haiz Fadly Rumdono dari MAN 1 Yogyakarta pada mapel Matematika Terintegrasi, Muh Mirza BR dari MAN 1 Yogyakarta pada mapel Biologi Terintegrasi, dan Muhammad Wafiq Naja dari MAN 3 Sleman pada mapel Geografi Terintegrasi.