Wonosari, (PPDQWI) – Keluarga Besar Pondok Pesantren Darul Qur’an Wal Irsyad menggelar acara Haflah Khotmil Qur’an (HKQ) ke IX yang sekaligus bersamaan dengan harlah (hari lahir) Pondok Pesantren Darul Quran Wal Irsyad yang ke 25 pada Selasa, (27/08/2024) bertempat di panggung MA Darul Qur’an.

Hadir dalam acara tersebut, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang KH. Afifudin Dimyathi, Lc, M.A., yang sekaligus sebagai pembicara (mau’idhoh hasanah). Pengasuh Pondok Pesantren An Nur Ngrukem Bantul, KH. Yasin Nawawi, KH. R Abdul Hamid Abdul Qodir, Pengasuh Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak, Bupati Gunungkidul H. Sunaryanta, Kepala Kantor Kemenag Gunungkidul Drs. H. Sa’ban Nuroni, MA, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Quran Wal Irsyad KH. A. Kharis Masduki dan segenap tamu undangan.

Dalam mauidhoh hasanahnya, KH. Afifudin Dimyathi., L.c., M.A atau biasa disapa Gus Awis mengajak kepada para jamaah untuk mengikuti jejak Nabiyulloh Ibrahim as yang sukses dalam mendidik anak-anaknya menjadi pribadi yang sholeh. Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa Nabi Ibrohim adalah abul anbiya (bapaknya para Nabi) artinya banyak keturunan-keturunan Nabi Ibrohim yang menjadi Nabi atau orang-orang yang sholeh.

“Apa rahasianya Nabi Ibrahim bisa melahirkan putra- putra yang sholeh dan generasi-generasi yang hebat. Pertama, adalah kesholehan Nabi Ibrahim itu sendiri. Artinya jika kita ingin meniru Nabi Ibrahim, maka kesholehan kita harus ditingkatkan, harus diperbaiki melalui perilaku kita sendiri. Dengan itu, maka anak-anak kita bisa menjadi anak yang sholeh. Ada sebuah ungkapan yang mengatakan bahwa صلاح الابناء مرتبط بصلاح الاباء (Kesholehan anak itu tergantung dengan kesholehan orang tua). Kedua, skala prioritas Nabi Ibrohim dalam mendidik anak diurutkan menjadi tiga, sebagaimana diungkapkan dalam al-Quran surat Ibrohim ayat 37. Yaitu: 1) Ibadah. رَبَّنَا لِيُقِيمُواْ الصَّلاَةَ (shalat itu menjadi yang pertama dan utama). 2) Hubungan Sosial. فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ (Bisa menjadi kepercayaan di masyarakat). 3) Rizki. وَارْزُقْهُم مِّنَ الثَّمَرَاتِ (perhatiannya tentang rizki). Oleh karena itu, dalam mendidik anak skala prioritas ini harus diatur sesuai urutannya, jangan dibolak balik. Kalau ini diterapkan di dalam keluarga saya yakin bisa mengantar anak-anak kita menjadi orang-orang yang sholeh”, ungkapnya. (I2m)