Wonosari (PPDQWI) – Sebanyak 260 santri kembali ke Pondok Pesantren Darul Qur’an Wal Irsyad pada selasa (22/9). Pada tahap ke-4 ini 52 anak diantaranya adalah siswa MI Darul Qur’an. Sebelum kembali ke pondok para siswa menjalani isolasi mandiri di rumah selama 14 hari. Sesampai di lingkungan pondok, aturan protokol kesehatan diterapkan. Penyambutan di awali di Balai Dusun Ledoksari untuk menjalani screening kemudian baru masuk ke pondok pesantren.
Kedatangan santri dimulai dari penyemprotan bagi kendaraan pengantar santri. Wali santri menunggu di tempat khusus pengantar. Kemudian anak turun dari kendaraan disambut petugas dilanjutkan cuci tangan. Lalu mengisi daftar hadir dan memberikan bukti surat sehat dari dokter yang dibawa dari rumah. Kemudian cek suhu dan antri screening.
Bagian yang paling mengesankan dari alur penyambutan santri yaitu saat screening yang dilakukan para petugas medis. Anak-anak jadi pusat perhatian tim medis. Mereka terlihat percaya diri, berani, dan terlihat menggemaskan. Sampai – sampai para tim medis dan dokter tertawa geli dengan jawaban masing – masing anak karena kepolosannya. Dari 52 anak hanya satu anak yang menangis saat disuntik.
Selesai screening anak menuju pondok didampingi orang tua sampai pintu gerbang pondok. Orang tua hanya boleh mengantar sampai pintu gerbang. Tangis haru pecah saat orang tua mencium dan berpelukan dengan anak. Setelah salam perpisahan anak-anak diantar petugas untuk masuk pondok, dilanjutkan mandi dan menempati kamar karantina. Santri MI berada di kamar karantina anak. Karantina mandiri di pondok dilakukan selama 14 hari.
Kepala MI Darul Quran Anwarudin, S.Pd.I mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses kedatangan para santri terutama kepada wali santri. “Alhamdulillah, 52 anak sudah kembali ke pondok dalam keadaan sehat dengan protokol kesehatan yang ketat dan mematuhi segala peraturan yang ditetapkan pondok pesantren. Anak-anak kembali ke pondok atas persetujuan orang tua, harapan dari orang tua semoga anak dapat belajar dengan tenang di saat pandemi ini.” tuturnya.
Santri yang masih duduk di bangku MI ini terlihat sudah siap mengikuti kegiatan belajar di pondok pesantren. Walaupun sudah lima bulan belajar melalui daring di rumah, mereka tampak semangat kembali ke pondok guna tholabul ‘ilmi.