Kajian Tematik Ramadhan 1442 H
Kitab Al Wafi Syarah Arbain Nawawi
Part #02
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Umar bin Khathab ra, Rasululloh SAW bersabda:
إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيِهِ
Artinya: “Sesungguhnya semua amal perbuatan tergantung niatnya dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang diniatkan. Barangsiapa berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa berhijrah karena dunia yang ia cari atau wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya untuk apa yang ia tuju.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Hadits ini sangat penting sekali karena termasuk bagian dari inti ajaran Islam. Hal bisa dilihat dari pendapat para ulama. Abu Dawud berkata: “Hadits ini setengah dari ajaran Islam. Karena agama bertumpu pada dua hal: sisi lahiriyah (amal perbuatan) dan sisi bathiniyah (niat).” Imam Ahmad dan Imam Syafi’i berkata: “Hadits ini mencakup sepertiga ilmu, karena perbuatan manusia terkait dengan tiga hal: hati, lisan, dan anggota badan. Sedangkan niat dalam hati merupakan salah satu dari tiga hal tersebut.”
Mengingat urgensinya, maka banyak ulama mengawali berbagai buku dan karangannya dengan hadits ini. Imam Bukhari menempatkan hadits ini di awal kitab shahihnya. Imam Nawawi menempatkan hadits ini pada urutan pertama dalam tiga bukunya: Riyadhus Shalihin, Al-Adzkar, dan Al-Arba’in An-Nawawiyah. Ini dimaksudkan agar pembaca menyadari pentingnya niat, sehingga ia akan meluruskan niatnya hanya karena Allah, baik ketika menuntut ilmu atau melakukan perbuatan baik yang lain.
Mengapa niat itu begitu penting bagi amal perbuatan seseorang?
- Niat merupakan syarat diterima/tidaknya amal perbuatan. Dan amal ibadah tidak akan menghasilkan pahala kecuali berdasarkan niat llillahi ta’ala.
- Seorang mukmin akan diberi ganjaran pahala berdasarkan kadar niatnya
- Waktu pelaksanaan niat dilakukan pada awal ibadah, dan tempatnya dihati
- Niat bagi amal, ibarat ruh bagi jasad. Jasad tidak akan berfungsi jika tanpa ruh, dan ruh tidak akan tampak jika terpisah dari jasad.
- Semua perbuatan yang bermanfaat dan mubah (boleh), jika diiringi niat karena mencari ridho Alloh, maka ia akan bernilai ibadah.
Dalam sebuah hadits dikatakan :
كَمْ مِنْ عَمَلٍ يَتَصَوَّرُ بِصُوْرَة أعْمالِ الدّنْياَ وَيَصِيْرُ بِحُسْنِ النِيَّة مِن أَعْمَالِ الآخِرَة، كَمْ مِنْ عَمَلٍ يَتَصَوَّرُ بِصُوْرَة أعْمالِ الأخرة ثُمَّ يَصِيْر مِن أَعْمَالِ الدُّنْيَا بِسُوْءِ النِيَّة
Artinya: “Banyak amalan yang tampak sebagai perbuatan duniawi berubah menjadi perbuatan ukhrawi lantaran niat yang bagus. Banyak pula amalan yang terlihat sebagai perbuatan ukhrawi berubah menjadi perbuatan duniawi lantaran niat yang buruk.”
- Yang membedakan ibadah dan adat istiadat (kebiasaan/rutinitas) adalah niat
- Seseorang yang berniat akan melakukan perbuatan baik baginya akan dicatat 1 kebaikan/pahala dan jika ia melakukannya maka akan dicatat 2 pahala. Sebaliknya jika orang berniat melakukan perbuatan buruk baginya belum dicatat 1 keburukan/dosa sebelum ia melakukannya. Jika melakukannya maka baginya dicatat 1 keburukan/dosa.
- Hadits ini mendorong kita untuk ikhlas dalam segala amal perbuatan dan ibadah agar mendapat pahala di akhirat serta kemudahan dan kebahagiaan di dunia.
- Menuntut ilmu merupakan bagian dari ibadah. Niat dalam menuntut ilmu, dalam kitab ta’limul mutaallim karya syeikh Jarnuzi dikatakan:
نويت تعلما لنيلى رضى الله # وازالة الجهل عن نفسي وغيره
ولإحياء الدين ولشكر نعمة # بنية صادقة ومع توكل
Seorang penuntut ilmu harus benar-benar memperbaiki niatnya dalam menuntut ilmu, agar ilmu yang dimiliki dapat berguna baik dunia maupun akhirat. Niat dalam mencari ilmu yaitu: 1) Mencari ridho Allah SWT, 2) Menghilangkan kebodohan yang ada pada dirinya dan yang ada pada orang lain, 3) Untuk menghidupkan agama Islam, karena agama Islam tidak akan hidup kecuali dengan ilmu, 4) Mensyukuri nikmat akal dan kesehatan badan.
Semoga Alloh SWT selalu menjaga niat kita dan semoga Allah SWT senantiasa menjadikan ikhlas dalam setiap amal perbuatan yang kita lakukan.
Selengkapnya silahkan saksikan tayangan berikut ini:
Jangan lupa like ya temen2. Trus ajak keluarga dan kenalan utk subscribe dan ikuti channel ini biar lebih banyak lagi yg bisa ambil manfaat. Semoga menjadi amal kebaikan dgn menebarkan info2 baik ini.
Saksikan Ngaji Posonan, kegiatan ngaji Online bersama PP. Darul Qur’an Wal Irsyad yang di pandu oleh dewan Asatidz
Budayakan sebelum dan setelah selesai menyaksikan : subscribe, Like, Comment dan Share.
Donasi operasional dan pengembangan Media Dakwah Terpadu Darul Quran bisa ditransfer ke :
Bank BRI
No. BRIVA : 720455552020041
atas nama Media Darul Qur’an