Wonosari, (PPDQWI) – Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Gunungkidul, AKBP Ary Murtini mengajak para santri Pondok Pesantren Darul Quran Wal Irsyad untuk menjadi pelopor dalam pencegahan perundungan (bullying). Hal ini disampaikan AKBP Ary Murtini dalam Pembinaan dan Penyuluhan Pelajar dengan tema Pencegahan Bullying dan Bijak Bermedia Sosial di Aula An Nawawi Pondok Pesantren Darul Quran Wal Irsyad pada Senin (30/12) siang.

Dalam kesempatan itu AKBP Ary Murtini menyampaikan tentang jenis-jenis perundungan yang sering terjadi di kalangan anak-anak dan remaja di sekolah. Diantaranya adalah pengeroyokan, penganiayaan, mengolok-olok, mengancam, merendahkan, mempermalukan, kekerasan seksual dan lainnya. Dia mengatakan perundungan masuk dalam tindak pidana yang pelakunya dapat dikenakan sanksi pidana.

Murni menjelaskan perundungan berdampak buruk bagi pelaku dan korban. Umumnya korban perundungan akan mengalami ketakutan, menarik diri dari lingkungan, bahkan enggan untuk sekolah. Sementara pelaku perundungan akan berhadapan dengan sanksi pidana yang membuat citra dirinya tercoreng sehingga merusak karier dan masa depannya. Bahkan seorang anak yang terbiasa melakukan perundungan dan tidak mendapatkan pembinaan, bimbingan dan penanganan yang tepat untuk membantu memperbaiki perilakunya, maka pelaku dapat berpotensi mengulangi perundungan saat dewasa.

“Menampar, menendang, memanggil orang lain dengan bukan namanya itu juga termasuk bullying, kalau orang itu tidak terima bisa panjang urusannya. Jadi berpikirlah sebelum melakukan sesuatu, kekerasan di sekolah tidak boleh terjadi, apapun itu alasannya. Anak-anak yang menjadi pelaku kejahatan tetap akan ada proses pemeriksaan, pemeriksaannya itu tersendiri dengan di dampingi dinas sosial dan orang tuanya, dan itu sangat tidak nyaman,” kata AKBP Ary Murtini.

Lebih lanjut AKBP Ary Murtini mengimbau para santri untuk bijak dalam menggunakan media sosial. Dia mengingatkan agar para santri tidak menggunakan media sosial untuk merundung orang lain. AKBP Ary Murtini mengatakan dampak perundungan di media sosial tak kalah membahayakan dengan perundungan secara langsung baik secara fisik maupun verbal. Dia mengajak agar para santri berani untuk melapor kepada guru ketika menemukan adanya perundungan. Selain itu AKBP Ary Murtini mendorong para santri agar mau bercerita tentang permasalahan yang dihadapi baik kepada pendamping maupun para guru.

“Bijaklah ketika bermedia sosial. Jangan sampai digunakan sebaliknya. Lakukan yang benar tinggalkan yang tidak benar,” katanya.

Tak hanya mengedukasi para santri tentang perundungan, AKBP Ary Murtini juga mengingatkan para santri untuk menjaga diri agar tidak terpengaruh pada perilaku melanggar hukum seperti penyalahgunaan narkoba ataupun mengkonsumsi minuman keras. AKBP Ary Murtini mengatakan narkoba ataupun miras menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya kriminalitas, kekerasan, kejahatan jalanan, hingga kecelakaan lalu lintas.

Pembinaan dan Penyuluhan Pelajar yang dilakukan Polres Kabupaten Gunungkidul diikuti ratusan santri tingkat Madrasah Tsanawiyah Darul Quran. Dalam kesempatan itu Ketua Yayasan Darul Quran Wal Irsyad, H. Aryanto Purbo Prasetyo, mengungkapkan syukur adanya program Pembinaan dan Penyuluhan Pelajar tentang perundungan yang dilakukan Polres Gunungkidul. Dia merasa senang karena menurutnya pembinaan dan penyuluhan pelajar tentang perundungan sangat penting diikuti oleh para santri. (And)