Wonosari, (PPDQWI) – Sebanyak 50 majelis simaan Al-Qur’an yang diikuti oleh keluarga besar PP. Darul Qur’an Wal Irsyad sukses terselenggara dengan khidmat. Simaan dalam rangka rutinitas Jum’at Kliwon tersebut meliputi 34 majelis simaan santri putra dan 16 majelis simaan santri putri. Seperti biasa, acara dibuka usai sholat dhuhur oleh Abina Kharis Masduki di panggung utama.
Dalam sambutannya, Abina menuturkan, “Ahlul Qur’an Ahlullaah wa Khaassatuh.” Menjadi Ahlul Qur’an (orang yang selalu bersama dengan Al-Qur’an), adalah Ahlullah (dekat dengan Allah). Karena Ahlul Qur’an otomatis ia sering berhubungan dengan Qur’an yang posisinya sebagai kalamullah, Qur’an sama dengan ngedikannya Gusti Allah. Abina terus memotifasi para santri untuk lebih dekat dengan Qur’an, karena dengan itu kita akan semakin dekat dengan Allah.
Abina juga menyampaikan kepada para santri, kita harus menikmati Al-Quran dengan penuh kegembiraan. Karena kita dapat membaca mukjizat mulia dari manusia paling mulia, ialah kitab Al-Qur’an yang diturunkan kepada Rasul saw. Pun kita menjalani kebiasaan para salaf ashhaalih dengan teus menerus dekat dengan Qur’an. Dan juga fungsi simaan bagi para santri tidak hanya untuk memperkuat hafalan, yang tidak kalah penting ialah dengan simaan tersebut para santri dapat mengimplementasikan bahwa sebaik-baiknya wirid adalah istiqamah membaca Al-Qur’an.
Edisi simaan kemarin juga diikuti oleh beberapa alumni yang terkumpul dalam suatu wadah Himpunan Alumni Darul Quran Wal Irsyad (HAMDAN). Satu majelis simaan Al-Qur’an alumni juga turut menyemarakkan simaan pada Jum’at Kliwon kali ini. Selain temu kangen, ajang simaan bagi para alumni menjadi nostalgia tersendiri. Dan yang tak kalah penting, para alumni dapat menyambung kembali hubungan silaturrahim, keterkaitan batin dengan pesantren tercinta.
Penutupan simaan diselenggarakan siang hari setelah shalat Jum’at di panggung utama, siang itu diikuti oleh para guru dan staf pegawai yayasan. Acara dibuka dengan pembacaan maulid Adhiba’i, dilanjutkan pembacaan tahlil dan do’a kepada para almarhumin, dilanjutkan taushiyah oleh Abina. Beliau menyampaikan beberapa hal ditengah taushiyahnya, diantaranya tentang bacaan yang juga harus diperbaiki. Majelis simaan bukan sekedar kuantitas banyaknya majelis, namun kualitas simaan di setiap majelis perlu juga diperhatikan. Kembali lagi untuk yang kesekian kalinya, Abina memotifasi berulang-ulang bahwa berkahnya dekatnya Al-Qur’an tidak perlu diragukan.
Adapun malam harinya (10/12), para santri juga turut memeriahkan penutupan Jumat Kliwon di panggung utama. Setelah sholat Isya berjamaah di panggung, para santri membaca maulid Simtuth Durror, bersama-sama melantunkan qasidah ala Syiriah dan Dzikir Rifa’i. Sebagaimana yang dimaksud oleh Abina Kharis Masduki, dengan niatan mengikuti apa yang dilkaukan oleh guru mulia, Abuya Assayyid Muhammad Bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani dan Abuya Assayyid Abbas Bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani.
Besar harapan, simaan Al-Qur’an dapat memberikan berkah untuk ma’had kita tercinta. Berkah dari guru mulia Abuya Assayyid Muhammad Bin Alawi Al-Maliky Al-Hasani. Berkah KH. Moenawwir Abdullah Rasyad. Berkah KH. Nawawi Abdul Aziz, Ny. H. Walidah Moenawwir. Dan berkah para masyayikh yang lain. Aamiin.