Kajian Tematik Ramadhan 1442 H
Part #02

Diantara bentuk kasih sayang Rasulullah SAW terhadap keluarga adalah beliau membantu mereka dalam melaksanakan pekerjaan rumah tangga. Hal ini adalah bentuk ketawadluan beliau yang sangat sempurna. Bayangkan seorang pemimpin besar dengan kesibukan yang sangat luar biasa untuk melayani ummat, beliau tidak lupa dan tidak enggan untuk melakukan pekerjaan rumah tangga. Berikut penulis kutipkan ketawadluan beliau dan kasih sayang beliau terhadap keluarga dalam Kitab Muhammad SAW al-Insan al-Kamil halaman 136.

Suatu ketika al-Aswad bertanya kepada Aisyah ra : “Apa yang Nabi SAW lakukan di dalam keluarga? Aisyah ra. Menjawab : “Nabi SAW membantu pekerjaan rumah tangga keluarganya, jika datang waktu sholat, maka beliau pun bergegas mendirikan sholat.”Rasulullah SAW bukanlah orang yang otoriter, bahkan beliau seringkali melayani dirinya sendiri sebagaimana dalam riwayat Imam Ahmad bahwa Nabi SAW menjahit baju sendiri, memperbaiki sandal sendiri, dan mengerjakan sesuatu yang biasa dikerjakan orang-orang di rumah. Dalam Syamail Muhammadiyahhadis nomor 342 tentang ketawadhuan Nabi SAW juga dijelaskan bahwa beliau menambal baju dan memerah susu kambing sendiri.

Dari keterangan di atas ada beberapa pelajaran yang bisa kita semua ambil, khusunya para suami.

Pertama, harus bisa membagi waktu kapan melayani keluarga dan kapan saatnya beribadah mahdhoh. Hadis di atas terdapat dalam Sahih Bukhori dan diletakkan dalam dua bab yang berbeda, yaitu bab seseorang yang masih melayani urusan keluarga kemudian datanglah waktu sholat (hadis no. 676) dan bab bagaimana semestinya laki-laki di dalam keluarga (hadis no.6039).

Kedua, tidak gengsi melakukan pekerjaan rumah tangga. Dari keterangan di atas disebutkan bahwa Nabi SAW itu menjahit bajunya sendiri, lalu muncul pertanyaan, apakah Nabi SAW mencuci bajunya sendiri ? he he he …. di rumah tangga, mencuci baju ini sering kali diserahkan dan dianggap sebagai tugas istri. Dalam madzhab Syafii, dijelaskan dalam kitab al-Muhadzdzab juz 2 halaman 67 bahwa memasak dan mencuci bukanlah kewajiban istri. Dan dalam kitab Bariqah Mahmudiyah disebutkan bahwa Rasulullah juga mencuci baju, menyapu rumah, dan membawa barang dari pasar ke rumah.

Ketiga, melayani diri sendiri. Artinya selama suatu pekerjaan rumah tangga bisa dilakukan sendiri, ya dilakukan sendiri, tidak usah merepotkan orang lain. Nabi memerah susu kambing sendiri, kalau konteks sekarang ya buat kopi atau teh sendiri. Tapi kalau sang istri mau membuatkan kopi, mau masak, mau nyuci dan melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya itu sangat luar biasa pahalanya. Dan suami jangan menuntut lebih. Intinya bisa berbagi tugas lah ….