Wonosari DQWI – Menjelang Multaqo Sanawi ke-30 pada 21 April kemarin, pondok kita kedatangan beberapa tamu Abna’ Abuya Assayyid Muhammad Bin Alawy Al-Maliky. Beliau-beliau juga menjadi kolega Abina ketika nyantri di Ribath Darut Tauhid Al-Malikiyah, Rushaifah, Makkah. Para tamu itu adalah KH. Ramli (Pandaan, Jawa timur), KH. Abdur Rouf Bin KH. Maimoen Zubair (Sarang, Jawa Tengah), dan KH. Umar Thoha (Gresik, Jawa Timur).
Para tamu rawuh sejak Selasa malam (20/9) di pondok kita. Setelah mengisi kajian rutin kitab Riyadhus Sholihin bersama jama’ah, Abina langsung menyambut hangat para tamu tersebut di ndalem baru. Keesokan hari pukul 07.00, para santri dan guru berkumpul di panggung utama untuk bersama membaca maulid dan mendengar cerita hikmah para tamu selama nyantri di Abuya.
Sesudah ucapan sambutan selamat datang dari Abina, tamu pertama KH. Abdur Rouf (Gus Rouf) menyampaikan sambutannya. Beliau bersyukur bisa sempat mampir di Darul Qur’an. Juga dengan penuh tawadhu’, beliau mengungkapkan juga ingin bertabaruk kepada Abina, kepada para santri, yang sangat dekat dengan Al-Qur’an, beliau ingin mendapat keberkahan Al-Qur’an.
Tidak lama setelahnya, kalam hikmah dilanjutkan oleh KH. Ramli. Beliau bercerita banyak tentang Abina. Bagaiamana dulu Abina di Makkah, awal bertemu dengan Abina, hingga bisa nyantri bareng Abina di Abuya. Beliau juga mengingatkan kepada para santri untuk bersyukur, karena berkah Al-Qur’an, Allah memberikan karunia besar berupa guru, dengan sanad yang langsung menyambung kepada Rasulullah saw.
KH. Umar Thoha memberikan sambutan selanjutnya. Tidak banyak yang belaiu sampaikan. Beliau menuturkan jika ingin menjadi orang alim, kyai, maka silahkan mondok yang lama. Cari ilmu dengan kesungguhan dan juga istiqamah. Memang masa tempuh belajar beliau di Abuya tidak sebentar, selama 15 tahun beliau didik langsung oleh Abuya. Pada majelis kali ini, beliau yang langsung yang memimpin maulid. Tidak pandang usia, meskipun sudah sepuh beliau tetap lantang dan merdu melantunkan qasidah-qasidah. Tidak sedikit diantara santri dan guru menangis haru ketika mahallul qiyam, menikmati syair dan suara beliau yang masyaAllah indah.
Setelah ditutup do’a, para tamu kembali ke ndalem baru untuk ramah tamah bersama Abina. Sekitar pukul 10.00, para tamu undur diri menuju PP. Darut Tauhid Purworejo (Abi Thoifur) untuk mengikuti acara Multaqo Sanawi ke-30.