Wonosari, (PPDQWI) – Menyambut satu abad Nahdhatul Ulama, Darul Qur’an Wal Irsyad sukses menggelar Halaqah Fikih Peradaban Pada Kamis (17/11) pagi tadi. Halaqah Fikih Peradaban kali ini mengangkat tema ‘Fikih Siyasah, Moderasi dan Modernisasi Pesantren dalam Membangun Peradaban.’ Acara dihelat di Aula KH. Nawawi Abdul Aziz. Pukul 08.30 acara dibuka dengan pembacaan ummul furqan. Dilanjutkan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ustadz Nuruddin Aziz, M.Si. Setelah pembacaan kalam ilahi, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Yalal Wathon.
Selanjutnya, Abina A. Kharis Masduki selaku pengasuh pondok mengawali sambutan. Beliau menyampaikan tarhib selamat datang kepada para tamu udangan. Abina juga menjelaskan bahwa Halaqah ini juga diselenggarakan oleh 250 penyelenggara di seluruh Indonesia dengan kegiatan serupa yang diinisiasi oleh pengurus besar Nahdhatul Ulama. Sambutan kedua disusul oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdhatul Ulama, KH. Yahya Cholil Staquf berupa video record. Yang beliau sampaikan dalam video tersebut ialah acara ini termasuk rangkaian menuju Mu’tamar Internasional Fikih Peradaban yang digelar sebagai salah satu puncak kegiatan peringatan satu abad Nahdhatul Ulama pada awal Februari yang akan datang. Beliau juga menyampaikan bahwa Fikih perlu dikontekstualisasikan dengan perkembangan zaman. Hal ini selaras dengan keputusan Mu’tamar yang dibuat pada Mu’tamar ke-28 pada tahun 1989 di Krapyak. Keputusan Monumental tersebut menjadi faktor, bahwa awal terselenggagrakannya halaqah Fikih tahun ini di Krapyak, pada 11 Agustus lalu. Sambutan selesai dan dipungkasi dengan do’a oleh KH. Bardan Usman, M.Pd, selaku Rois Syuriah PCNU Gunungkidul.
Usai jeda Coffe break, sampailah pada Acara inti. Dr. H. Shofiyullah Muzammil, M.Ag selaku moderator mengambi alih jalannya acara. Disertai pula oleh Dr. Ahmad Sihabul Millah, MA, sebagai perumus. Pada sesi 1 membahas seputar Fikih Siyasah Nahdahatul Ulama. Dalam hal ini disampaikan oleh Dr. KH. Abdul Ghofur Maimoen, MA. (Pengasuh PP. Al-Anwar 3 Sarang). Pembahasan beliau dikerucutkan dengan judul ‘Daarul Islam & Daarul Harbi.’ Pada pembahasan tersebut, beliau berharap akan bersama-sama menemukan formulasi yang baik.
Sesi 2 geser pembahasan, yaitu tentang Moderasi dan Modernisasi Pesantren dalam Membangun Peradaban. KH. M. Zaim Ahmad Ma’shoem (Pengasuh PP. Kauman, Lasem) mengupas hal tersebut. Beliau juga menejelaskan tema pembahasan sesi kedua ini. Forum diskusi oleh Dr. H. Shofiyullah Muzammin, M.Ag. Sebelum undur diri, peserta Halaqah menikmati ramah tama.