Wonosari, (PPDQWI) – Setelah delay beberapa pekan, pada Sabtu kemarin (29/1) Program Intensif Bahasa Arab yang diikuti oleh santri kelas persiapan (MAK) sukses menggelar acara Muhadhoroh (latihan pidato bahasa Arab). Latihan public speaking merupakan salah satu program unggulan di pesantren kita, guna membekali para santri untuk memenuhi life skill sehingga nantinya benar-benar siap diterjunkan di masyarakat.
Acara tersebut digelar di panggung utama ma’had pada pukul 09.00 WIB. Dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an. Selanjutnya sambutan dari salah satu asatidz pengajar bahasa Arab, Ustadz Azuma Muhamamd, Lc. Dalam sambutannya beliau banyak menyampaikan tentang himmah (kemauan) untuk berbicara bahasa Arab. “Yang penting antum mau dulu berbicara bahasa Arab. Jangan takut salah. Tidak takut salah bukan berarti ngawur nggeh. Tentunya dengan memperhatikan batasan tarbiyahnya.” Ujar beliau dengan nada khasnya.
Setelah mendapatkan taujih (pengarahan) dari beliau, empat santri (dua masing-masing putra dan putri) menapilkan kebolehannya berpidato bahasa Arab. Meskipun masih dalam tahap latihan, keberanian untuk tampil di depan publik dengan menggunakan bahasa Arab adalah poin unggul tersendiri. Karena tidak semua santri bisa tampil demikian. Setelah pidato berakhir, penampilan selanjutnya adalah Ghina’ul Arobiy (Menyanyi bahasa Arab), yang dengan hal tersebut juga sebagai penunjang maharot (keahlian) dalam memahami bahasa Arab.
Target untuk muhadhoroh selanjutnya selain memperbaiki kualitas pidato, ialah menambah cabang maharot lainnya. Qiro’atus Syi’ir (Membaca puisi) adalah satu keterampilan penunjang dalam belajar bahasa. Juga Tamsil (Drama Bahasa Arab), yang di dalamnya banyak sekali dibutuhkan interaksi percakapan yang butuh banyak kosakata bahasa.
Muhadhoroh kemarin ditutup dengan do’a bersama oleh ustadz Zuma pukul 10.30 WIB. Sebelum acara berakhir, juga ditambahkan kritik dan saran yang disampaikan dengan menggunakan bahasa Arab, oleh beberapa kakak kelas senior dari santri MAK.