Oleh: KHR. Abdul Hamid Abdul Qodir Pengasuh Pondok Pesantren Maunah Sari Kediri, Jawa Timur

Al-Quran adalah kalam ilahi yang senantiasa terjaga kemurniannya hingga kiamat. Karena itu, Allah menganugerahkan pahala yang besar bagi siapa saja yang berperan untuk menjaga kemurniannya. Diantara cara untuk menjaga dan memelihara kemurnian al-Quran yaitu dengan belajar dan menghafal al-Quran. Simbah KH. Arwani pernah berkata bahwa kalau ingin belajar al-Quran dengan baik dan benar, mendapat pahala yang besar dan layak mendapat syafaatnya al-Quran maka harus sesuai tuntunan Rosululloh SAW dalam belajar al-Qur’an. Sebaliknya jika belajar al-Qur’an akan tetapi ia tidak patuh terhadap tuntunan al-Qur’an maka justru al-Quran itu yang akan melaknatnya.  Rosululloh SAW bersabda: “Rubba taalin lilqur’an wal qur’anu yal’anuhu” (Banyak orang yang membaca al-Qur’an tetapi al-Qur’an melaknatnya).

Dalam al-Quran disebutkan bahwa proses turunnya wahyu semuanya melalui malaikat Jibri as. Allah SWT berfirman:

وانه لتنزيل رب العالمين نزل به الروح الامين على قلبك لتكون من المنذرين بلسان عربي مبين

Ayat diatas menjelaskan bahwa dalam belajar al-Quran harus sesuai tuntunan yang dibawa oleh Rosululloh SAW. Diantara tuntunan Rosululloh SAW dalam belajar al-Quran yaitu hendaknya digurukan. Jadi syarat pertama belajar al-Quran bisa baik dan benar yaitu dengan bimbingan guru. Tentunya guru yang dimaksud adalah guru yang ahli dalam al-Quran. Rosululloh SAW sendiri belajar al-Quran melalui bimbingan gurunya yaitu malaikat Jibri as, walaupun sebenarnya derajat Rosululloh SAW lebih tinggi dibandingkan malaikat jibril as. Hal ini juga menunjukan bahwa usia bukan penghalang dalam belajar al-Qur’an meskipun sang guru lebih muda darinya, tidak mengapa, tidak perlu malu. Ambillah ilmu kebijaksanaan darimana pun asalnya.

Yang kedua, syarat agar dapat belajar al-Quran dengan baik dan benar adalah membutuhkan waktu yang lama. Al-Qur’an itu berisi 6000 lebih ayat, 114 surat dan 30 juz, jadi tidak bisa belajar dan menghafal al-Qur’an satu pekan khatam. Baginda Rosululloh SAW sendiri belajar al-Qur’an membutuhkan waktu 22 tahun, tidak boleh tergesa-gesa dalam belajar al-Qur’an agar al-Quran itu meresap didalam hati. Ketiga, syarat agar dapat belajar al-Quran dengan baik dan benar adalah jika sudah khatam, sering mudarosah atau murojaah. Sebagaimana Rosululloh SAW juga mengadakan muroja’ah dengan malaikat jibril setiap bulan Romadhon bahkan diakhir hayatnya sampai dua kali khataman. Jangan berhenti nderes menjaga hafalan, sebab betapa gesitnya hafalan untuk memudar atau bahkan hilang dari sanubari. Huwa Asyaddu tafallutan minal ibili fi ‘uquliha (Lebih cepat hilang daripada cepatnya unta lepas dari tali kekangnya).

Selanjutnya, syarat agar dapat belajar al-Quran dengan baik dan benar adalah belajar melafalkan al-Qur’an. Bahasa al-Qur’an adalah bahasa arab, sedangkan kita adalah orang ajam (non arab) yang bahasanya berbeda. Idealnya kalau bisa, mempelajari al-Qur’an sejak kecil supaya lisannya fasih dan masih dapat diperbaiki dalam melafalkan bacaan al-Qur’an.

Demikian syarat-syarat yang harus dilakukan agar kita dapat belajar al-Qur’an dengan baik dan benar, mendapat pahala dan berharap mendapat syafaat al-Qur’an. Ghodan yauma la yanfa’u maalun wala banuun illa man atallloha biqolbin saliim. Kita sangat berharap mendapat syafa’at al-Qur’an sebab syafaat al-Quran itu tidak main-main. Imam Syatibi mengungkapkan lewat bait syairnya tentang kedahsyatan syafaat al-Qur’an:

وان كتاب الله أوثق شافع واغنى غناء واهبا متفضلا

Artinya: “Sesungguhnya kitab Allah adalah paling terpercaya syafaatnya dan terlengkap, juga bertambah keutamaannya (bagi pembacanya)”.

Hal ini menunjukan betapa dahsyatnya al-Qur’an, ia adalah satu-satunya kitab Allah yang kekal mukjizatnya hingga hari kiamat, ia bagaikan cahaya yang tidak pernah padam sinarnya. Setiap orang butuh cahaya al-Qur’an yang dapat menyinari jalannya dalam mengarungi kehidupan. Syafaatnya bagaikan air segar, yang didambakan oleh setiap jiwa. Siapapun yang meneguk air cawan al-Qur’an, maka ia layak mendapatkan kemuliaan dari-Nya. Semoga kita semua mampu mengamalkan isi kandungan al-Qur’an dan mendapat syafaat darinya. Aamiin..