Wonosari, (PPDQWI) – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Darul Qur’an Wonosari kembali membuka Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka. Kegiatan KBM tatap muka ini diperuntukan untuk siswa yang tidak mukim di Pesantren atau biasa disebut siswa laju. Walaupun masuknya seminggu sekali yaitu pada hari sabtu saja, namun protokol kesehatan tetap dijalankan dengan baik diluar maupun didalam kelas.

“Ya hanya seminggu sekali di awal ini, nanti kita akan menambahkan hari lagi apabila hal ini dirasa sudah aman. Tentu hal ini harus melalui pertimbangan dan kajian yang menyeluruh”. Ungkap Ibu Insan Ayu Wulandari, S.Pd.I (Waka kurikulum SMK DQ) saat ditemui disela-sela kesibukannya.

Kegiatan belajar mengajar didalam kelas dengan tatap muka ini sangat ditunggu-tunggu orangtua terutama bagi siswa yang masih laju dari luar pondok. “Bagi para wali dengan masuknya  anak-anak adalah kabar yang membahagiakan dan tentu akan mengurangi kejenuhan anak yang hanya selalu dirumah, yang tentu saja hal ini kurang baik bagi perkembangan anak kedepannya. Pungkasnya.

Untuk mengikuti KBM tatap muka ini, ada beberapa syarat protokol kesehatan yang harus dipatuhi dan dilaksanakan. Diantaranya siswa wajib berganti pakaian saat tiba di lingkungan sekolah. Disamping itu semua wajib pakai masker, cuci tangan dengan sabun, cek suhu badan dan masuk bilik sterilisasi untuk penyemprotan disinfektan.

“Kita memiliki bilik yang permanen agar semua siswa kita aman dan steril” Ujar Bapak Rosyid Efendi, S.Sos.I (Ka. Prodi MM SMK DQ). Lebih lanjut Rosyid berpesan kepada para siswa laju untuk menyiapkan segala perlengkapan pribadinya masing-masing sehari sebelum berangkat ke sekolah seperti hand sanitizer, masker dan face shiled, snack dan minuman secukupnya untuk dikonsumsi saat jam istirahat. “Karena para siswa tidak diperbolehkan keluar kelas, jadi mereka semua wajib membawa peralatan pribadinya masing-masing dari rumah”. Ujarnya.

Sebelum para santri masuk kelas, mereka terlebih dahulu akan disambut didepan gerbang sebelum masuk kelas masing-masing dengan didampingi bapak/ibu guru. Sekolah telah menyiapkan secara khusus tiga ruang kelas representatif Multi Media (MM) dan satu ruangan Workshop untuk jurusan Tehnik Bisnis Sepeda Motor (TBSM). Jadi siswa laju benar-benar terpisah dengan siswa mukim lainnya. Namun hal ini tentu tidak akan mengurangi kenyamanan dan rasa aman bagi semua siswa baik siswa laju maupun yang mukim didalam Pondok Pesantren. “Ini merupakan hal  positif bagi kami SMK DQ untuk selalu memberikan pelayanan dan cara pengajaran terbaik di masa pandemi ini ” pungkasnya.